Quantcast
Channel: punyanya rika
Viewing all articles
Browse latest Browse all 217

sebuah kompromi sekaligus juga sebuah ide cemerlang

$
0
0

Udah beberapa hari ini ada satu hal yang kepikiran terus di otak gue.

Awalnya dari beberapa minggu lalu, waktu gue denger dari seorang temen kalo pemegang status permanent resident bisa keluar dari Finlandia selama 2 tahun penuh tanpa kehilangan status PR-nya. Gak seperti dibanyak negara lain yang biasanya cuma dibatasi sampai 6 bulan.

Ini tentu menguntungkan sekali buat gue. Kali-kali aja mau pulang kampung atau pindah negara untuk sementara. Selama waktu 2 tahun tidak terlewat, gak bakal ada kesulitan untuk kembali ke Finlandia.

Jadi, waktu lagi dinner valentine-an wiken lalu, gue bilang ke suami.

“This is how far I can go for now: I don’t mind us moving to Indonesia, anywhere you want to, but only for a year, or 2 at the most. We go back here just in time for Kai to start his school. I still want the kids to get their education here.”

Bukan ini memang yang suami inginkan. Doi sih maunya langsung tinggal menetap di Indonesia dan melupakan Finlandia selamanya.

Tapi paling gak I try to meet him halfway (or seperempat way, lah)

Well, ada beberapa kekhawatiran Mikko, salah satunya, waktu satu atau dua tahun gak cukup untuk memulai usaha apapun. Tapi toh ternyata dia excited juga mendengar ide gue ini.  Better than nothing at all, kali ya.

Sekarang ini ide-ide Mikko berlompatan tak terkendali. Mau tinggal di Sukabumi, Tomohon, atau mungkin lebih seru di kota atau pulau terpencil sekalian? Mau buka sasana tinju atau coba-coba bisnis hostel? Siapa tau aja kalo bisnisnya sukses kita bisa tinggal dan menetap di sana selamanya? Yang pasti sih, Mikko mau sering-sering berkelana keliling Indonesia naik kapal pelni.

Gue sendiri punya lebih banyak lagi kekhawatiran. Mau hidup pake apa selama dua tahun itu? Tabungan aja kagak punya sekarang ini. Mikko mau kerja apa? Anak-anak sekolah atau di rumah aja nanti? Nanti balik sini pake modal apa? Harus hidup was-was lagi ngeliat suami kerja freelance sampai akhirnya bisa kembali dapet kerjaan tetap seperti sekarang? Yah, ujung-ujungnya sih gak jauh dari mikirin duit.

Tapi lama-lama kok gue mulai semangat juga? Kalo memang akan kembali ke sini, satu atau dua tahun di Indonesia rasanya seperti liburan super panjang aja bagi gue. Bisa punya ART dan terbebas dari kegiatan cuci-masak. Bisa sering-sering mudik ke BSD karena pastinya tinggal di Indonesia, dimana pun itu, lebih gampang  buat sampe ke BSD ketimbang dari Kerava sini. Bisa ngelemesin bibir kembali berbahasa Indonesia dan terbebas dari pusingnya mikirin bahasa Suomi. Syukur-syukur bisa kerja atau usaha atau sekedar menjalankan hobi apa kek gitu?

Mungkin di sana nanti gue bisa semakin tekun menjahit. Atau bergabung dalam program Indonesia mengajar. Atau bisa rajin olah raga di gym (halooooh…di Sukabumi ada gym gak? Atau di Tomohon?). Atau sekedar sering-sering tidur siang pun jadilah. Yang jelas sih inginnya nanti lebih banyak quality time sama suami. Di sini gue suka kesel sama jadwal kerja Mikko yang sering shift malem. Siang gue sekolah, pulang ke rumah Mikko udah pergi kerja sampai jam 1 malam. Tinggal satu atap tapi kok jarang banget ketemu suami sendiri?

Ada kemungkinan rumah sekarang harus dijual untuk modal hidup selama di Indonesia. Yang berarti berkurang satu safety net untuk kembali ke Finlandia sini. Mau tinggal dimana nanti pas balik? Seperti biasa Mikko menggampangkan. “Nanti ya beli rumah aja lagi, yang lebih bagus”. Sesuatu yang sulit gue percaya tapi kok sekarang jadi sering ngecek situs jual beli rumah? Udah punya angan-angan setinggi langit nanti mau beli rumah macam apa.

Entahlah ide ini akan terlaksana atau gak. Masih harus nunggu pertengahan tahun depan sampai gue bisa dapet status PR. Itu pun kalo peraturannya gak berubah dan gak dipersulit. Masih banyak juga yang mungkin terjadi sampai saat itu kan? Mungkin gue bisa dapet kerja, atau dapet sekolah yang bagus. Mungkin juga Mikko bisa pindah kerja, ke tempat yang lebih dia suka dari sekarang.

Jadi atau gak-nya rencana ini gak akan terlalu beda buat gue. Yang manapun terjadi tetep bikin gue seneng. Nothing to lose. Tapi saat ini, seneng juga rasanya punya sedikit perasaan deg-degan, as if a new adventure is about to begin.

*sekarang mulai cari-cari kemungkinan kerja atau peluang usaha di Indonesia. Kerjaan apa ya yang bisa dikerjain dari remote area?*



Viewing all articles
Browse latest Browse all 217